Rura basa merupakan salah satu bentuk bahasa yang berkembang di masyarakat Jawa. Rura basa bisa dikatakan merupakan bentuk bahasa biasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun memiliki makna yang berbeda. Bagaimana maksudnya? Mari belajar rura basa bersama-sama.
PENGERTIAN RURA BASA
Rura basa terdiri atas dua kata yaitu rura dan basa. Pengertian
rura basa sebagai berikut:
- Rura juga bisa disebut rurah yang artinya rusak.
- Basa artinya bahasa.
Kata rurah pernah digunakan oleh Raden Ngabehi Ranggawarsita
dalam Serat Kalatidha.
Mangkya darajating praja
Kawuryan wus sunyaturi
Rurah pangrehing ukara
Karana tanpa palupi
Atilar silastuti
Sujana sarjana kelu
Kalulun kala tida
Tidhem tandhaning dumadi
Ardayengrat dene karoban rubeda
Artinya:
Keadaan negara pada waktu sekarang sudah semakin merosot. Situasi
(keadaan tata negara) telah rusah, karena sudah tak ada yang dapat diikuti
lagi. Sudah banyak yang meninggalkan petuah-petuah atau aturan-aturan lama. Orang
cerdik cendekiawan terbawa arus Kala
Tidha (jaman yang penuh keragu-raguan). Suasananya mencekam, karena dunia
penuh dengan kerepotan.
Maka rura basa adalah bahasa yang rusak, namun sudah tidak
bisa dibenarkan lagi. Sebenarnya kata rusak ini dimaksudkan hanya dalam bentuk
anggapan, karena bentuk ini sudah lumrah atau terbiasa digunakan di masyarakat.
Sehingga bentuk bahasa ini jika dibenarkan malah tidak lumrah, dan tidak akan bisa
diterima oleh masyarakat.
CONTOH RURA BASA
Berikut ini beberapa contoh bentuk rura basa yang sering
ditemukan dalam masyarakat Jawa. Silakan baca keterangan berikut ini.
- Nguleg sambel
seharusnya nguleg lombok untuk
dijadikan sambel.
- Adang sega seharusnya adang beras untuk dijadikan nasi.
- Ndheplok gethuk seharusnya ndheplok tela untuk dijadikan gethuk.
- Mikul dhawet seharusnya mikul genthong yang dijadikan wadah dhawet.
- Menek klapa seharusnya menek wit klapa setelah itu mengambil kelapanya.
- Ngenam klasa seharusnya ngenam pandhan untuk dijadikan klasa atau tikar.
- Mbuntel tempe seharusnya mbuntel dhele supaya jadi tempe.
- Nonton wayang seharusnya nonton pagelaran wayang.
PENGGUNAAN RURA BASA
Penggunaan rura basa misalnya terdapat dalam tembang macapat
sebagai berikut.
Timbang nganggur nggodhog-nggodhoga wedang ta ndhuk
Goleka nyamikan
Sokur bangsa klethik-klethik
Kena kanggo bah-obah janggut prayoga
Kata nggodhog wedang
artinya merebus wedang kalau ditelaah memiliki arti yang kurang tepat. Sebenarnya
yang bisa direbus itu adalah air yang masih mentah, sedangkan wedang adalah
bentuk minuman yang sudah siap untuk disajikan, misalnya wedang kopi, wedang the,
wedang angsle, dan sebagainya. Maka seharusnya bahasa yang benar adalah nggodhog banyu artinya merebus air untuk
dijadikan wedang.
Demikian pembahasan mengenai rura basa, semoga bermanfaat
bagi kita semua. Mari melestarikan bahasa dan sastra Jawa sebagai warisan
budaya bangsa. (*)
No comments:
Post a Comment