Breaking

Saturday, November 21, 2020

RURA BASA: PENGERTIAN, CONTOH, DAN PENGGUNAANNYA

CONTOH RURA BASA


Rura basa merupakan salah satu bentuk bahasa yang berkembang di masyarakat Jawa. Rura basa bisa dikatakan merupakan bentuk bahasa biasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun memiliki makna yang berbeda. Bagaimana maksudnya? Mari belajar rura basa bersama-sama.

 

PENGERTIAN RURA BASA

Rura basa terdiri atas dua kata yaitu rura dan basa. Pengertian rura basa sebagai berikut:

  • Rura juga bisa disebut rurah yang artinya rusak.
  • Basa artinya bahasa.

Kata rurah pernah digunakan oleh Raden Ngabehi Ranggawarsita dalam Serat Kalatidha.

 

Mangkya darajating praja

Kawuryan wus sunyaturi

Rurah pangrehing ukara

Karana tanpa palupi

Atilar silastuti

Sujana sarjana kelu

Kalulun kala tida

Tidhem tandhaning dumadi

Ardayengrat dene karoban rubeda

 

Artinya:

Keadaan negara pada waktu sekarang sudah semakin merosot. Situasi (keadaan tata negara) telah rusah, karena sudah tak ada yang dapat diikuti lagi. Sudah banyak yang meninggalkan petuah-petuah atau aturan-aturan lama. Orang cerdik cendekiawan terbawa arus Kala Tidha (jaman yang penuh keragu-raguan). Suasananya mencekam, karena dunia penuh dengan kerepotan.

 

Maka rura basa adalah bahasa yang rusak, namun sudah tidak bisa dibenarkan lagi. Sebenarnya kata rusak ini dimaksudkan hanya dalam bentuk anggapan, karena bentuk ini sudah lumrah atau terbiasa digunakan di masyarakat. Sehingga bentuk bahasa ini jika dibenarkan malah tidak lumrah, dan tidak akan bisa diterima oleh masyarakat.

 

CONTOH RURA BASA

Berikut ini beberapa contoh bentuk rura basa yang sering ditemukan dalam masyarakat Jawa. Silakan baca keterangan berikut ini.

  • Nguleg sambel  seharusnya nguleg lombok untuk dijadikan sambel.
  • Adang sega seharusnya adang beras untuk dijadikan nasi.
  • Ndheplok gethuk seharusnya ndheplok tela untuk dijadikan gethuk.
  • Mikul dhawet seharusnya mikul genthong yang dijadikan wadah dhawet.
  • Menek klapa seharusnya menek wit klapa setelah itu mengambil kelapanya.
  • Ngenam klasa seharusnya ngenam pandhan untuk dijadikan klasa atau tikar.
  • Mbuntel tempe seharusnya mbuntel dhele supaya jadi tempe.
  • Nonton wayang seharusnya nonton pagelaran wayang.

 

PENGGUNAAN RURA BASA

Penggunaan rura basa misalnya terdapat dalam tembang macapat sebagai berikut.

 

Timbang nganggur nggodhog-nggodhoga wedang ta ndhuk

Goleka nyamikan

Sokur bangsa klethik-klethik

Kena kanggo bah-obah janggut prayoga

 

Kata nggodhog wedang artinya merebus wedang kalau ditelaah memiliki arti yang kurang tepat. Sebenarnya yang bisa direbus itu adalah air yang masih mentah, sedangkan wedang adalah bentuk minuman yang sudah siap untuk disajikan, misalnya wedang kopi, wedang the, wedang angsle, dan sebagainya. Maka seharusnya bahasa yang benar adalah nggodhog banyu artinya merebus air untuk dijadikan wedang.

 

Demikian pembahasan mengenai rura basa, semoga bermanfaat bagi kita semua. Mari melestarikan bahasa dan sastra Jawa sebagai warisan budaya bangsa. (*)

No comments:

Post a Comment