Breaking

Saturday, October 31, 2020

MENGINGAT KESAN MASA LALU, ’DOLANAN’ DI MASA KECIL

Dolanan Tradisional

Bagi generasi yang lahir pada tahun 90-an ke bawah adalah generasi yang pernah merasakan indahnya persahabatan. Di mana saat itu kita hidup di dunia yang benar-benar nyata. Apa betul persahabatan di masa tersebut indah? Coba kita mengingat-ingat kesan masa lalu ‘dolanan di masa kecil dulu.

Ya, betul sekali persahabatan kala itu memang betul-betul terpampang nyata, gimana tidak? Kita bersahabat dengan teman yang biasa bertemu dan berdekatan dengan kita setiap harinya. Sahabat kita selalu menemani dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Sahabat kita dengan setia menemani kita, baik dalam suasana senang, bahkan pada saat suasana susah.

Kini hal itu sudah berubah 180 derajat. Dulu teman adalah orang yang berada di dekat kita, lawan adalah orang yang jauh dari kita. Sekarang bisa saja teman itu adalah orang yang jauh dari kita, serta bisa juga lawan ada di dekat kita. Kehidupan sekarang sudah serba terbalik, maka sering dikatakan ‘Dunia Terbalik’. 

Adanya media sosial membuat kita bisa berhubungan dengan semua orang tanpa ada hambatan jarak. Melalui media sosial kita bisa berhubungan dengan orang lain antardesa, antarkota, bahkan antarnegara. Batas tidak menjadi masalah lagi untuk menjalin hubungan, namun kadang lupa dengan orang di sekeliling kita yang selalu memperhatikan kita.

Kembali lagi ke pembahasan kita untuk mengingat-ingat ‘dolanan’ yang menjadi favorit kita bersama sahabat dulu. Ayo siapa yang masih ingat?



GUBUK DARI PELEPAH

Masihkan ingat dulu pernah bermain rumah-rumahan dengan pelepah daun pisang? Ya, itu termasuk ‘dolanan’ yang paling asyik. Gubuk pelepah terasa rumah mewah. Semua aktivitas bermain dilakukan di situ, dari bercanda dengan teman, makan-makan dengan teman, walaupun hanya makanan dari pekarangan yang masak seadanya. Semua itu rasanya bisa merekatkan rasa persahabatan antarteman kita dulu. Bahkan kalau kita kecapekan kita bisa rebahan dan tidur-tiduran di situ.


Bermain Rumah-rumahan
Rumah Pelepah Pisang

 

SUASANA MILITER DENGAN MERIAM BAMBU

Bagi masyarakat sipil untuk merasakan suasana militer rasanya sulit ya? Namun pernahkah kita mengingat dulu pernah bermain meriam bambu? Permainan ini biasanya ada di waktu bulan Ramadan tiba. Rasanya kurang afdol kalau bulan puasa belum menyalakan meriam bambu. Belum seperti sekarang yang biasanya main kembang api yang tinggal beli. Dulu meriam bambu bahannya harus cari sendiri, yaitu menebang bambu (pring ori) dari kebun belakang rumah. Bahan bakar yang digunakan bisa menggunakan karbit atau minyak tanah. Rasa puas jika meriam bambu itu sudah menyala, dor-dor-doooorrr. Namun mainnya harus hati-hati ya!


Petasan Bambu
Meriam Bambu

 

BERENANG DI SUNGAI

Kalian kalau berenang tempatnya di mana? Kolam renang ya. Itu sudah pasti dengan fasilitas yang memadai, namun dulu anak generasi 90-an sulit menemukan kolam renang. Sehingga mereka akan mencari tempat berenang yang mirip kolam renang. Kira-kira di mana ya? Ya, di sungai atau dalam bahasa Jawa kali atau kedhung seperti nyanyian maestro campursari Didi Kempot berikut ini:

 

Kosokan watu neng kali nyemplung neng kedhung --- byur

Jaman dhisik durung usum sabun --- pabrike rung dibangun

Andhukku mung cukup andhuk sarung

Dolananku montor cilik saka lempung


Renang di Kali
Mandi di Sungai

 

Walaupun rasa senang bisa berenang sungai, namun sebaiknya jangan dilakukan untuk menjaga keselamatan ya. Ingat dulu orang tua pasti marah ketika melihat anaknya kalau berenang di sungai. Bahkan dari sekolah dan belum sempat pulang ke rumah sudah langsung berenang ke sungai. Sebaiknya kalau berenang dilakukan di kolam renang dengan pendampingan orang tua.


TEBAK-TEBAKAN DARI TUTUP BOTOL

Saya punya tebakan ya, coba kalian jawab! Dipakai kencang, tidak dipakai kendur? Apa hayo? Jawabnya, tali kolor.


Minuman Fanta
Tutup Botol Minuman Soda


Gimana rasanya kalau kita memiliki paling banyak tebak-tebakan dibanding dengan teman yang lainnya? Wah pasti asyik ya, karena dulu ketika jam kosong sering bermain tebak-tebakan dengan teman. Wah kelas bisa ramai sekali seperti pasar. Kalau sekarang kita tinggal cari tebak-tebakan di internet, namun dulu hidup kita belum begitu dekat dengan internet. Lalu bagaimana cara mencari tebak-tebakannya? Masih ingat dulu kita kalau minum minuman bersoda seperti coca-cola, fanta, atau sprite yang ditunggu apanya hayo? Benar sekali, dulu di tutup botolnya ada tebak-tebakan. Semakin banyak kita mengumpulkan tutup botol minuman itu, maka semakin banyak tebak-tebakan yang kita miliki.

 

BERMAIN GAME WATCH

Apakah kalian suka main game di handphone? Mudah sekali rasanya ya, asalkan handphone terdapat pulsa internet di mana pun sekarang kita bisa bermain game, bahkan jenisnya banyak sekali. Namun sebelum itu semua, anak-anak generasi 90-an memiliki game legendaris, yaitu game watch. Apa itu ya? Game watch adalah permainan genggam yang bisa dilihat melalui sebuah layar LCD. Kalau sudah main game watch pasti lupa waktu, makanya kalau waktunya ujian benda yang satu ini sering disita olah orang tua. Benar nggak?


Permainan Game
Game Watch

 

MENJADI PENEMBAK SEJATI

Gimana ya rasanya kita berada di arena peperangan? Pasti membuat hati berdebar-debar. Anak-anak generasi 90-an pernah merasakan itu semua? Apa mereka pergi perang? Tidaklah. Dulu ada permainan tembak-tembakan menggunakan batang bambu dalam ukuran kecil dan sebagai pelurunya menggunakan kertas koran yang dibasahi atau buah jambu yang masih kecil. Permainan ini aman kok untuk anak-anak, karena jika terkena pelurunya rasanya tidak sakit. Walaupun begitu jika ingin menembakkan pelurunya harus berhati-hati, jangan diarahkan ke bagian tubuh yang sensitif seperti mata dan sebagainya. 


Tembak Bambu
Pistul Bambu


Jadi rindu masa lalu ya. Semua 'dolanan' itu akan tersimpan rapi sebagai kenangan yang tak terlupakan. (*)

No comments:

Post a Comment