Breaking

Saturday, September 19, 2020

CANGKRIMAN: PENGERTIAN, JENIS, DAN CONTOHNYA

Cangkriman: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Salah satu bentuk ungkapan Jawa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu cangkriman. Mungkin dulu kita sering menggunakan ungkapan ini untuk bermain dengan teman-teman, sebelum datang era teknologi. Cangkriman digunakan anak-anak untuk saling tebak-tebakan. Rasanya asyik dan menarik saling goda antar-teman, jika ada yang tidak bisa menebak. Berikut ini pembahasan mengenai cangkriman.

 

PENGERTIAN CANGKRIMAN

Cangkriman adalah bentuk ungkapan bahasa Jawa yang berisi tebak-tebakan, sehingga harus ditebak apa maksudnya. Tebakan ini bisa dianggap masuk akal, namun ada juga yang di luar nalar. Biasanya cangkriman itu berupa petunjuk, misalnya menunjukkan ciri-ciri, menunjukkan akronim, dan menunjukkan sisi lain baik menggunakan bahasa sehari-hari ataupun syair yang bersifat puistis.

 

JENIS CANGKRIMAN

Berbagai macam bentuk cangkriman yang ada di masyarakat Jawa, antara lain sebagai berikut.

  • Cangkriman berbentuk akronim
  • Cangkriman berbentuk pengumpamaan
  • Cangkriman berbentuk plesetan
  • Cangkriman berbentuk tembang

 

CONTOH CANGKRIMAN

Berikut ini contoh cangkriman yang disampaikan sesuai dengan jenis masing-masing.


Cangkriman Berbentuk Akronim

Cangkriman berbentuk akronim dalam bahasa Jawa disebut cangkriman awujud tembung wancahan. Jenis cangkriman ini adalah bentuk akronim dari sebuah ungkapan yang harus ditebak sesuai dengan keinginan orang yang mengungkapkan, namun biasanya ada beberapa cangkriman berbentuk akronim yang sudah sering digunakan. Contoh cangkriman berbentuk akronim sebagai berikut.

  • Pak bo letus batangane tepak kebo ana lelene satus (jejak kaki kerbau ditempati seratus ikan lele).
  • Pakbomba paklawa pakpiyut batangane tepak kebo amba tepak ula dawa tepak sapi ciyut (jejak kaki kerbau lebar jejak kaki ular panjang jejak kaki sapi sempit).
  • Wiwawite lesbodhonge batangane uwi dawa wite tales amba godhonge (uwi panjang batang pohonnyatalas lebar daunnya).
  • Pipiru dhangdhangmoh thongthongjur batangane sapi-sapine padha kuru kandhange wis amoh tlethong-tlethonge padha ajur (sapi-sapinya kurus kandangnya rusak kotorannya hancur semua).
  • Burnas kopen batangane bubur panas kokopen (bubur masih panas makanlah)

 

Cangkriman Berbentuk Pengumpamaan

Cangkriman berbentuk pengumpamaan dalam bahasa Jawa disebut cangkriman awujud pepindhan. Cangkriman ini adalah tebakan yang berisi mengenai gambaran atau ciri-ciri mirip dengan jawabannya supaya penjawab bisa membayangkan jawabannya. Contoh cangkriman berbentuk pengumpamaan sebagai berikut.

  • Sega sakepel dirubung tinggi batangane salak (nasi satu kepal dikelilingi tungau jawabnya salak).
  • Pitik walik saba kebn batangane nanas (ayam bulu terbalik tempatnya di kebun jawabnya nanas)
  • Simboke wuda anake tapihan batangane pring (ibunya telanjang anaknya memakai kain jawabnya bambu).
  • Simboke dielus-elus anake diidak-idak batangane andha (ibunya dipegang-pegang anaknya diinjak-injak jawabnya tangga).
  • Sing endhek didhudhaki supaya dhuwur dene sing dhuwur diurug supaya endhek batangane timbangan (yang rendah digali supaya tinggi sedangkan yang tinggi diuruk supaya rendah jawabnya timbangan)

 

Cangkriman Berbentuk Plesetan

Cangkriman berbentuk plesetan dalam bahasa Jawa disebut cangkriman awujud blenderan. Cangkriman ini adalah tebakan yang jawabannya memiliki kemungkinan lebih dari satu. Tujuan penggunaan cangkriman berbentuk plesetan adalah untuk mengecoh penjawab. Maka penjawab harus bisa menerka kemungkinan lain dari jawaban yang biasanya. Contoh cangkriman berbentuk plesetan sebagai berikut.

  • Wong adol klapa dikepruki batangane sing dikepruki bisa klapane bisa uga wonge (orang jualan kelapa dipukuli artinya yang dipukuli bisa kelapanya bisa juga orangnya).
  • Endhog karo pitik dhisik endi? Batangane endhog yen dideleng saka ukarane, bisa uga pitik yen dideleng kasunyatane (telur dengan ayam duluan mana? Jawabnya telur kalau dilihat dari susunan kalimat, bisa juga ayam kalau dilihat kenyataannya).
  • Ana aksara Arab macane saka ngendi? Batangane tengen utawa alas (ada huruf Arab bacanya dari mana? Jawabnya kanan kalau sesungguhnya, namun bisa hutan karena macan artinya harimau).
  • Gajah ngidak endhog pecah apa ora? Batangane pecah yen sing karepake endhoge utawa ora yen dikarepake gajahe (gajah menginjak telur pecah tidak? Jawabnya pecah kalau yang dimaksud telurnya, tidak kalau yang dimaksud gajahnya).
  • Biru bisane dadi wungu dikapakake? Batangane dipolas yen werna utawa digebuk yen sing dikarepake biru : babi turu lan wungu : tangi (biru bisa jadi ungu diapakan? Jawabnya diwarnai kalau berupa warna atau dipukul kalau yang dimaksud biru : babi tidur dan wungu itu bahasa krama dari bangun).

 

Cangkriman Berbentuk Tembang

Cangkriman berbentuk tembang dalam bahasa Jawa disebut cangkriman awujud tembang. Biasanya cangkriman ini menggunakan carana tembang macapat sebagai bentuk tebakan. Maka pemberi tebaka akan melagukan syair tembang sebagai tebakan yang disampaikan. Contoh cangkriman berbentuk tembang sebagai berikut.

 

Tembang Pucung

Bapak pucung bleger sirah lawan gembung

Padha dikunjara

Mati sajroning ngaurip

Mbijig bata nuli urip sagebyaran  - (batangane : rek)


Artinya:

Bapak pucung berwujud kepala dan badan

Semua terpenjara

Mati dalam kehidupan

Jika digoreskan akan hidup sebentar – (jawabnya : korek api)

 

Bapak pucung rupane saengga gunung

Tan ana kang tresna

Saben uwong mesthi sengit

Yen kanggonan den elus-elus tinangisan – (batangane : wudun)


Artinya:

Bapak pucung bentuknya mirip gunung

Tidak ada yang suka

Semua orang pasti benci

Ketika xeseorang mendapatinya selalu dipengangi dan ditangisi - (jawabnya : bisul)

 

Demikian pembahasan mengenai cangkriman, semoga bermanfaat bagi kita semua. Mari terus melestarikan bahasa dan sastra Jawa! (*)

No comments:

Post a Comment