Breaking

Thursday, August 20, 2020

ANTARA TAHUN JAWA DAN TAHUN HIJRIAH

Kalender Jawa dan Kalender Hijriah

Selamat tahun baru hijriah, 1 Muharam 1442 Hijriah. Tahun baru 1442 Hijriah kali ini bertepatan pada hari Kamis 20 Agustus 2020. Tahun Jawa yang dimaksud ini adalah tahun Jawa Sultan Agungan. Nama bulan di tahun Hijriah ada yang mirip dengan bulan di tahun Jawa, bahkan jumlahnya sama yaitu 12 bulan. Jadi apakah memang betul-betul sama tahun Jawa dengan tahun hijriah?

Tahun Jawa Sultan Agungan adalah penanggalan karya Sultan Agung Hanyacrakusuma dari Kerajaan Mataram Islam. Sultan Agung memadukan antara budaya Jawa dengan ajaran agama Islam. Tahun Jawa Sultan Agungan dimulai pada tanggal tanggal 1 Sura tahun Alip bertepatan dengan tahun 1555 Saka, atau 8 Juli 1633 Masehi dan 1 Muharam 1043.

Sultan Agung Mataram
Sultan Agung Mataram | id.wikipedia.org

Tujuan penciptaan tahun Jawa Sultan Agungan adalah untuk memperluas pengaruh agama Islam dan kepentingan politik. Sultan Agung ingin memusatkan kekuasaan agama dan politik pada dirinya. Sejak berdirinya Kerajaan Demak, semua raja pasti restu kepada Sunan Giri di Giri Kedaton Gresik, namun Sultan Agung tidak melakukan hal tersebut.

Nama bulan di tahun Jawa Sultan Agungan dibagi menjadi dua belas sebagai berikut.

Keterangan:

  • Tahun 1 : Alip
  • Tahun 2 : Ehe
  • Tahun 3 : Jimawal
  • Tahun 4 : Je
  • Tahun 5 : Dal
  • Tahun 6 : Be
  • Tahun 7 : Wawu
  • Tahun 8 : Jimakhir

Baca juga:

Penanggalan Orang Jawa

Petungan Tahun Jawa

Tahun Hijriah ditetapkan pada masa kekhalifahan Umar bin Khatab berdasarkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekah ke Kota Madinah. Penanggalan ini menggunakan dasar siklus sinodik bulan atau qomaroyah. Tahun Hijriah dibagi menjadi dua belas bulan sebagai berikut.

Tahun Jawa Sultan Agungan dan Tahun Hijriah memiliki kesamaan yaitu termasuk penanggalan lunair atau qomariyah.  Perbedaan antara tahun Jawa Sultan Agungan dan Tahun Hijriah terletak hal-hal berikut ini.

  • Tahun Jawa Sultan Agungan disebut Kalender Huruf karena nama tahunnya berdasarkan huruf Arab, yaitu (1) Alip, (2) Ehe, (3) Jimawal, (4) Je, (5) Dal, (6) Be, (7) Wawu, dan (8) Jimakhir.
  • Tahun Jawa Sultan Agungan terdiri atas dua tahun, yaitu tahun panjang (wastu) yang umur bulan Besar 29 hari dan tahun panjang (wuntu) yang umur bulan Besar 30 hari.
  • Selama satu windu ada tiga tahun panjang yang terdiri atas Ehe, Je, dan Jimakir dengan umur 355 hari, serta lima tahun pendek yaitu Alip, Jimawal, Dal, Be, dan Wawu dengan umur 354 hari.
  • Tahun Hijriah dalam siklus tiga puluh tahun terdapat sebelas tahun panjang.
  • 1 Sura tahun Alip pada 1555 Saka jatuh pada hari Jumat Legi disebut Huruf Jam’iyah. 1 Sura tahun Alip pada 1675 Saka jatuh pada hari Kamis Kliwon disebut Huruf Kamsiyah. 1 Sura tahun Alip pada 1747 Saka jatuh pada hari Selasa Pon disebut Huruf Salasangiyah. Perubahan huruf seperti itu untuk menyesuaikan dengan tahun Hijriah. (*)

No comments:

Post a Comment