Breaking

Tuesday, March 15, 2022

DIKLAT SLCC PGRI JATIM – PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

KURIKULUM MASA DEPAN BERBASIS TEKNOLOGI – PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU


Peserta didik harus diberlakukan berbeda sesuai dengan karakteristiknya untuk dapat bertumbuh kembang secara maksimal sesuai kodrat alam dan kodrat zaman dan peran pendidik hanya sebagai perawat dan penuntun.

 

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) mendorong guru untuk lebih kreatif ketika menyajikan materi pembelajaran. Kreativitas ini terkadang muncul karena masalah yang ditemui ketika memberikan materi pembelajaran.

 

Salah satunya adalah masalah peserta didik yang kurang menunjukkan minat pada mata pelajaran yang sedang diajarkan. Metode pembelajaran berdiferensiasi dapat jadi solusi alternatif ketika guru terhambat masalah tersebut.

 

KEBUTUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik tersebut.

 

Diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi kebutuhan semua individu setiap saat atau setiap waktu. Namun, guru memang diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.


Siswa Pembelajar
 

Beberapa kebutuhan belajar peserta didik yang bisa dipertimbangkan:

 

  • Kesiapan belajar, yaitu kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi yang baru.
  • Minat, yaitu suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah pada situasi yang menyenangkan.
  • Profil belajar yaitu pendekatan yang disukai murid untuk belajar yang dipengaruhi oleh gaya berpikir dan kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain.

 

KENAPA PEMBELAJARAN DIFERENSIAL?

Pembelajaran diferensial dibutuhkan pada kondisi pembelajaran saat ini yang sudah melalui fase pandemi atau pasca-pandemi. Berikut ini beberapa hal yang menjadi pertimbangan penerapan pembelajaran diferensial:

 

  • Pembelajar individu dapat belajar dengan baik pada lingkungan sosial tertentu dan konteks budaya (Vigotsky: Blanton (1999), Flem et al., 2000, etc)
  • Sangat penting mempertimbangkan perbedaan peserta didik untuk mengembangkan potensi belajarnya dari keterbatasan yang dimilikinya.
  • Mengatasi perbedaan dan minat akan dapat memotivasi peserta didik belajar.

 

MANFAAT PEMBELAJARAN DIFERENSIAL

Berikut ini manfaat pembelajaran diferensial bagi insan akademis di sekolah:

 

  • Bagi peserta didik yaitu pertumbuhan maksimum dari posisi belajar mereka saat ini.
  • Bagi guru yaitu semakin memahami tentang “posisi belajar” tersebut sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru akan lebih fokus “membaca” peserta didik mereka.

 

JENIS DIFERENSIAL DALAM PEMBELAJARAN

Pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga fokus pada proses dan konten atau materi. Metode ini dapat diterapkan hampir pada semua mata pelajaran.


Pembelajaran Diferensial

 

Diferensiasi Konten atau Materi

Konten adalah apa yang Guru Pintar ajarkan pada peserta didik dengan memperhatikan kategori kebutuhan belajar peserta didik yang meliputi: kesiapan belajar (readiness) peserta didik, minat peserta didik, dan profil belajar peserta didik. Konten atau isi materi yang diajarkan harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

 

Bagaimana cara membuatnya? Konten dapat  berupa tantangan atau pertanyaan penelitian yang merangsang peserta didik untuk menggali lebih dalam tentang suatu konsep yang diajarkan.

 

>>> Contoh Bahasa Jawa:

Jika fokus pada konten, maka peserta didik punya kebebasan untuk menentukan kearifal lokal di sekitarnya untuk diolah menjadi produk. Guru akan memberikan lembar kerja (LK) berisi tabel panduan dan contoh langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik ketika ingin membuat produk berdasarkan kearifan lokal yang mereka pilih.

 

Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses setidaknya harus memuat: apa yang akan peserta didik pahami,  materi apa yang akan dipelajari peserta didik, bantuan seperti apa yang akan guru berikan, siapa yang membutuhkan bantuan, dan berapa banyak bantuan yang akan guru berikan. 

 

>>> Contoh Bahasa Jawa:

Guru dapat memberikan peserta didik kebebasan untuk mengolah kearifan lokal yang telah dipilihnya. Peserta didik dapat menyajikan dalam bentuk karya tulis, karya visual, atau proses lain untuk mengubahnya menjadi produk. Setelah itu peserta didik harus menulis bagaimana ia menyusun rencana, jadwal produksi, dan mengawasi produk yang akan dihasilkan di dalam LK.

 

Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk ini merupakan tagihan apa yang harus dikerjakan oleh peserta didik dan harus ditunjukkan atau dikumpulkan. Produk belajar dapat berwujud presentasi, rekaman, diagram, karangan, tulisan, dan hasil tes.

 

Produk yang dihasilkan oleh peserta didik setidaknya harus mengandung pemahaman dan tujuan  pembelajaran yang diharapkan dan mepertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik.

 

>>> Contoh Bahasa Jawa:

Diferensiasi produk akan tampak dari produk yang dihasilkan peserta didik. Produk ini beragam jenisnya, karena jenis kearifan lokal dan proses pengolahan yang digunakan juga beragam. Guru dapat meminta orang tua atau saudara untuk menilai produk yang dibuat peserta didik. Penilaian dapat meliputi rasa, inovasi, dan bentuk.

 

DAFTAR REFERENSI

File yang bisa diunduh untuk referensi sebagai berikut:

PPT Pembelajaran Diferensial

 

Semangat belajar menyongsong Kurikulum Merdeka! (*)

No comments:

Post a Comment