Breaking

Sunday, April 4, 2021

SERAT WULANG REH PUPUH GAMBUH

TEMBANG GAMBUH SERAT WULANG REH


Serat Wulang Reh adalah karya sastra Jawa klasik yang ditulis oleh Sri Susuhunan Paku Buwana IV di Kasunanan Surakarta. Berdasarkan namanya karya sastra ini terdiri atas dua kata, yaitu wulang dan reh. Kata wulang berarti ajaran atau nasehat yang disampaikan kepada orang lain, sedangkan reh artinya suatu hal atau wilayah bagian yang dipimpin. Sehingga Serat Wulang Reh memiliki ajaran mengenai sesuatu hal yang harus dilakukan oleh sekelompok orang di wilayah, zaman dahulu mungkin di Kasunanan Surakarta.

Berikut ini video membaca tembang macapat Gambuh dari Serat Wulang Reh:


 


SYAIR TEMBANG GAMBUH

Berikut ini syair tembang Gambuh yang terdapat dalam video tersebut:

 

Sekar gambuh ping catur

Kang cinatur polah kang kalantur

Tanpa tutur katula tula katali

Kadaluarsa katutuh

Kapatuh pan dadi awon

 

TERJEMAHAN TEMBANG GAMBUH

Berikut ini terjemahan dalam bahasa Jawa modern dan bahasa Indonesia tembang Gambuh yang terdapat dalam video tersebut:

 

Sekar gambuh ping catur

(Tembang gambuh kaping papat)

Lagu gambuh yang keempat

Kang cinatur polah kang kalantur

(Kang diomongake bab kelakuan kang wis kebacut)

Yang dibicaralan tentang perilaku yang sudah terlewat batas

Tanpa tutur katula tula katali

(Tanpa pitutur bakal luwih nemen utawa ora kinandalenan)

Tanpa nasehat akan semakin tidak terkendali

Kadaluarsa katutuh

(Wis kebacut dadi pakulinan)

Sudah terlanjur menjadi suatu kebiasaan

Kapatuh pan dadi awon

(Kebiasaan kang saged ngakibataken ke ala an)

Kebiasaan yang bisa mengakibatkan suatu keburukan

 

Sekian pembahasan mengenai Serat Wulang Reh pupuh Gambuh pada siji, semoga bermanfaat. (*)

No comments:

Post a Comment