Breaking

Tuesday, September 8, 2020

TATA KRAMA DALAM MASYARAKAT JAWA

Tata Krama dalam Masyarakat Jawa

Adat dan budaya Jawa selalu memperhatikan tata krama dalam masyarakat. Tata krama adalah perilaku dan berucap yang baik atau sopan santun yang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat dan menjadi norma dalam berinteraksi atau bersosialisasi.

Masyarakat dalam berinteraksi atau bersosialisasi harus saling menghormati dan menjaga keharmonisan. Sehingga semua anggota masyarakat dapat hidup berdampingan dengan baik, rukun, aman, dan tenteram. Bentuk adat tata krama dalam masyarakat Jawa ada dua hal sebagai berikut.

  • Sopan yaitu berperilaku baik dalam berinteraksi atau bersosialisasi di masyarakat.
  • Santun yaitu berbahasa dengan baik menggunakan unggah-ungguh basa Jawa yang tepat.

Berperilaku yang baik dalam berinteraksi atau bersosialisasi di masyarakat bisa dibiasakan mulai masih kecil yaitu pada anak berusia dini dengan cara berikut ini.

 

Lewat di Depan Orang Tua

Salah satu tata krama yang perlu diperhatikan yaitu ketika lewat di depan orang tua. Jika berjalan di depan orang tua harus bisa menjaga kesopanan dengan cara membungkukkan badan. Sikap membungkukkan badan ini sebagai lambang bahwa orang itu merendahkan hati dan menghormati orang yang dilewatinya. Selain menjaga kesopanan juga harus menerapkan kesantunan dalam berbicara. Cara menerapkan kesantunan dengan mengucapkan nuwun sewu yang artinya permisi. Bukan nyuwun sewu (minta seribu), jangan sampai keliru ya.

 

Memberi atau Menerima Barang

Tata krama dalam berinteraksi atau bersosialisasi dilakukan ketika memberi dan menerima barang. Apabila memberi barang kepada orang lain maupun menerima barang dari orang lain harus menggunakan tangan kanan. Ucapan ketika memberikan barang juga harus diperhatikan supaya tidak menyinggung perasaan orang yang diberi. Ketika menerima pemberian barang dari orang lain juga harus mengucapkan matur nuwun yang artinya terima kasih.

 

Berbicara dengan Orang Lain

Berbicara dengan orang lain perlu menggunakan tata krama supaya tidak menimbulkan perselisihan atau pertengkaran. Terlebih kalau berbicara dengan orang yang lebih tua. Ketika berbicara dengan orang lain harus menggunakan nada yang rendah atau halus. Hindari menggunakan kata yang keras atau kasar, bahkan membentak. Kunci berbicara dengan orang lain dalam masyarakat Jawa adalah dengan menggunakan unggah-ungguh basa. Rasanya tidak ada orang bertengkar menggunakan basa krama?

 

Meminta Bantuan Orang Lain

Manusia sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan bantuan orang lain. Ketika meminta bantuan orang lain harus memperhatikan tata krama. Jangan langsung menyuruh orang lain melaksanakan apa yang dimintakan. Biasakan untuk mengucapkan kata njaluk tulung atau minta tolong batu mengungkapkan maksudnya.

Perilaku yang baik atau sopan itu bisa dipelajari dan diterapkan dengan mudah jika semua orang tua membiasakan putra-putrinya sejak berusia dini. Sedangkan unggah-ungguh basa atau kesantunan berbahasa bisa dipelajari dan diterapkan dengan memperhatikan aturan yang benar, mungkin dengan bantuan bapak dan ibu guru Bahasa Jawa. Semoga bermanfaat! (*)

No comments:

Post a Comment