Breaking

Saturday, November 7, 2020

SELAMAT HARI WAYANG DUNIA DAN NASIONAL

Peringatan Hari Wayang Nasional 2020

Pergelaran wayang kulit sebagai seni tradisi memunyai tiga komponen pendukung yang saling terkait, yaitu seniman dalang, wayang kulit, dan masyarakat. Seniman dalang adalah kreator seni yang bertugas menuangkan ide kreatif ke dalam pergelaran wayang kulit berupa perpaduan nilai-nilai falsafah Jawa dan nilai estetika seni.

Pergelaran wayang akan berjalan baik dan menarik dengan adanya dalang yang terampil. Pada hakikatnya semua dalang akan mengembangkan berbagai keterampilan agar bisa menggelar wayang kulit dengan baik dan diterima oleh penonton. Kenyataan saat ini para penonton akan mengamati dan memberikan sebutan bagi dalang sesuai dengan keterampilan yang paling menonjol pada diri dalang tersebut.


Peringatan Hari Jadi Ke-103 Kabupaten Karanganyar
Ki Manteb Soedharsono


Para peneliti wayang kulit menggolongkan seniman dalang kepada beberapa hal. Sastroamidjojo (1964: 90) mengatakan, seniman dalang digolongkan menjadi empat, yaitu dalang sejati yang mengutamakan pergelaran yang penuh filsafat, dalang purba yang menitikberatkan pada cerita yang dapat diterima penonton, dalang wasesa yang menitikberatkan pada hal dramatisasi, dan dalang guna yang menitikberatkan pada pakem pedalangan.

Soetarno (2005: 2) menggolongkan seniman dalang menjadi empat, yaitu dalang wasis yang cakap dalam nilai estetika dan isi lakon, dalang pinter yang cakap dalam garap sanggit catur atau dramatisasi, dalang apik yang cakap dalam kandungan ajaran mistik, serta dalang sabet yang cakap dalam gerak wayang kulit.


Wayang Kulit
Pergelaran Wayang Kulit


Wayang kulit adalah karya seni yang dihasilkan oleh seniman dalang. Pengertian mengenai wayang kulit ada dua hal, yaitu wayang kulit sebagai karya seni rupa berupa boneka dari kulit sapi dan kerbau, selain itu wayang kulit sebagai bentuk pergelaran drama tradisional Jawa yang mengandung beberapa unsur seni di antaranya seni suara, seni rupa, seni tari, dan seni sastra.

Pergelaran wayang kulit saat ini dipandang krisis penonton, namun tidak akan berhenti berkembang. Beberapa pergelaran wayang kulit juga masih terus dilakukan, baik oleh pribadi maupun instansi dengan berbagai tujuan dan acara. Media elektronik juga masih memunyai perhatian terhadap pergelaran wayang kulit, misalnya radio masih rutin menyiarkan pergelaran wayang kulit melalui rekaman yang dipunyai dan tidak terkecuali televisi pada saat-saat tertentu.

Masyarakat adalah penikmat seni dalam hubungan ini yang berperan sebagai penikmat sekaligus sebagai kritikus. penonton pergelaran wayang kulit sekarang ini bisa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, (1) penonton yang melihat pergelaran wayang kulit sebagai hiburan semata, (2) penonton yang melihat pergelaran wayang kulit untuk mendapatkan kesan falsafati, dan (3) penonton yang melihat pergelaran wayang kulit secara mendalam demi kepentingan penelitian.


Peringatan Hari Wayang Kabupaten Ponorogo
Peringatan Hari Wayang Kabupaten Ponorogo


Ada hal yang perlu dibanggakan mengenai perkembangan wayang, yaitu anugerah yang telah diberikan atas wayang kepada masyarakat Jawa maupun Indonesia. Lembaga PBB yang menaungi bidang budaya atau UNESCO telah menetapkan wayang sebagai karya agung budaya dunia atau Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 21 April 2004 yang diwakili oleh Ki Manteb Soedharsono di Kota Paris, Perancis dan 7 November sebagai Hari Wayang Dunia. Selain itu Presiden Joko Widodo melalui Keputusn Presiden (Keppres) Nomor 30 pada 17 Desember 2018 menetapkan Hari Wayang Nasional pada tanggal 7 November juga. Selamat hari wayang dunia dan nasional, lestari terus wayang Indonesia! (*)

No comments:

Post a Comment